Di Pulau Pisang, Pesisir Barat, ITB Transplantasi Terumbu Karang dengan Jaring Laba-laba
Pesisir Barat - Di Pulau Pisang Pesisir Barat, Lampung, Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan tindakan nyata dengan membantu dan transplantasi terumbu karang dengan metode jaring laba-laba. Agung Adha, Kadis Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Barat, menjelaskan bahwa masyarakat pesisir, terutama nelayan di Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, telah merasakan dampak fenomena El NiƱo dan La Nina yang disebabkan oleh perubahan iklim global saat ini. Agung menyatakan, "Pasang surut ekstrem, kekeringan, dan curah hujan tinggi adalah beberapa efek El Nino dan La Nina, dimana ekosistem laut mendapat tekanan fisik dan berpotensi mengalami degradasi fungsi ekologi."
Dr. Nia Kurniasih, ketua tim pengabdian masyarakat ITB, mengatakan bahwa terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang sangat penting karena perannya sebagai penyeimbang rantai makanan dan menyuplai nutrisi. Karena itu, perubahan iklim memengaruhi populasi ikan secara signifikan. Dr. Nia Kurniasih menyatakan bahwa untuk menjaga keseimbangan ekosistem bawah laut, restorasi terumbu karang diperlukan sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi bencana iklim. Menurutnya, ITB, salah satu kampus di Indonesia, melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat, menggunakan teknik jaring laba-laba. Ini untuk menunjukkan kepedulian terhadap masalah lingkungan dan kemungkinan masalah sosio-ekonomi.
Selain melakukan transplantasi terumbu karang, tim ITB, didampingi oleh Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Barat, juga mengajarkan nelayan dan siswa sekolah menengah atas tentang pentingnya menjaga ekosistem bawah laut untuk kelangsungan hidup manusia. Dr. Nia Kurniasih memberikan kuliah singkat tentang pentingnya kepedulian lingkungan laut untuk masyarakat Pulau Pisang dan sekitarnya untuk beradaptasi terhadap masalah perubahan iklim. Arief Mulyawan MSi, Kepala UPTD BBI Dinas Perikanan, menyambut baik tindakan nyata dari Tim Pengabdian ITB ini. Arief menyatakan bahwa masyarakat kita, terutama sektor nelayan dan perikanan, harus segera belajar beradaptasi karena mereka terkena dampak perubahan iklim secara langsung dan tidak langsung.
Arief menegaskan bahwa, karena peran perguruan tinggi sebagai tokoh cendekia yang sangat penting, diharapkan ada kegiatan lanjutan yang dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arief menyimpulkan, "Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi hasil produksi nelayan yang terkena dampak bencana iklim."
Posting Komentar untuk "Di Pulau Pisang, Pesisir Barat, ITB Transplantasi Terumbu Karang dengan Jaring Laba-laba"